Rabu, 01 Juni 2011

Toxoplasma dan wanita hamil

 Pada orang sehat, parasit tokso tidak berdampak apa-apa. Lain halnya pada ibu hamil. Jika tidak keguguran, maka janin yang lahir akan terancam cacat.Sering mendengar, kan, ibu hamil yang keguguran atau bayinya cacat akibat terinfeksi toksoplasma. Sebenarnya, ungkap dr. Indra Anwar, Sp.OG, infeksi tokso bisa menyerang siapa saja. Baik laki-laki maupun perempuan bisa terkena parasit yang populer disebut Toxoplasma gondii ini. Data statistik pun menunjukkan, hampir sepertiga penduduk dunia, baik laki-laki maupun perempuan terinfeksi toksoplasma. Awalnya, penyakit ini ditemukan pada seekor rodensial (hewan pengerat) di Tunisia tahun 1908. Sedangkan pada manusia baru ditemukan di Cekoslovakia pada tahun 1923.
Apakah Toxoplasma itu?
Toxoplasma gondii adalah semacam protozoa yg dapat ditemukan dan menginfeksi hampir semua hewan berdarah panas, baik unggas/burung, mamalia dan manusia. Infeksi yang disebabkan oleh toxoplasma gondii disebut toxoplasmosis. Toxoplasmosis bisa menjadi penyakit yg sangat serius pada manusia. Toxoplasma gondii dapat ditularkan oleh wanita hamil pada janinnya dan menyebabkan cacat bawaan atau keguguran. Toxoplasmosis juga dapat menginfeksi orang dengan kekebalan tubuh yang rendah, dan menyebabkan beberapa penyakit pada orang yg sedang menjalani kemoterapi atau terinfeksi AIDS.

Kenapa kucing dipersalahkan dan cara  penyebaran toxoplasma gondii
Kucing merupakan inang primer dari toxoplasma gondii. Kucing merupakan satu satunya mamalia yang fecesnya dilewati oleh toxoplasma gondii. 
Di tubuh kucing, toxoplasma gondii yang telah berkembang biak hidup di dalam usus kucing dan kista (seperti telur) keluar dari tubuh kucing melalui feces (pup kucing). Ookista ini harus berada di luar tubuh kucing selama 1-5 hari sebelum menginfeksi. Hal ini penting untuk diingat ketika kita mendiskusikan pencegahan penyakit ini, kucing hanya menularkan toxoplasma gondii lewat fecesnya beberapa minggu setelah kucing terinfeksi. Ookista dapat bertahan beberapa tahun di luar dan kebal terhadap sebagian besar desinfektan.

Kista tersebut tertelan oleh inang perantara seperti tikus, anjing, burung, kambing, sapi, ayam, babi dsb (lewat tumbuhan yg terkena feces kucing, atau tanah yg debunya mengandung kista toxoplasma gondii) dsb dan bermigrasi ke otot dan otak binatang. Ketika kucing memakan daging binatang tersebut dalam keadaan mentah, parasit masuk kembali ke dalam usus kucing, demikianlah siklus hidup toxoplasma gondii.
Penyebab utama dari toxoplasmosis bagi kucing
daging  yg tidak dimasak dengan matang, makan  mangsa yg terinfeksi toxoplasma gondii, atau tertular sewaktu dalam kandungan induknya, atau melalui air susu induknya. Pada binatang berdarah panas, toxoplasma gondii dapat menyebar lewat uterus (melewati placenta) selain itu, toxoplasma gondii jg menyebar melalui susu induk binatang. Manusia, anjing, dan mamalia lainnya terinfeksi melalui daging binatang, susu mentah (tidak dimasak matang) dari kambing/sapi yg terinfeksi, dan feces kucing yang tidak sengaja menempel di tangan atau masuk ke mulut manusia melalui makanan. Kecoa dan lalat dapat juga menjadi perantara penyebaran toxoplasma gondii karena membawa mungkin membawa sisa2 feces kucing di tubuh mereka.
Anggapan umum  yg salah dan fakta tentang toxoplasma
Kucing adalah satu2nya penyebab toxoplasma
Seperti telah dijelaskan diatas, kucing bukan satu2nya penyebab toxoplasma. Orang lebih banyak terkena toxoplasmosis karena makan daging steak yang dimasak rare atau medium, sate, barbeque, buah2an atau lalapan yang tidak dicuci bersih, atau susu yang tidak dipasteurisasi (dimasak).
Memegang atau membelai bulu kucing atau menghirup bulu kucing yang terkena toxoplasmosis dapat menular ke manusia.
Ookista toxoplasma gondii tidak bisa menempel di bulu kucing. Kucing, rutin mandi (menjilati dirinya) lebih dari sekali dalam 1 hari, hal ini akan secara menyeluruh menghapus semua ookista di bulunya sebelum ookista bisa menginfeksi mahluk lainnya.
Toxoplasma dapat menular lewat gigitan dan cakaran kucing
Toxoplasmosis tidak menular lewat gigitan dan cakaran kucing.
berikut beberapa tips untuk mencegah terjadinya toxoplasma, yaitu:
  1. Selalu mencuci tangan dengan sabun setelah bekerja di kebun, setelah mencuci daging, atau setelah membersihkan kotoran binatang peliharaan.
  2. Hindari mengkonsumsi daging setengah matang, daging mentah atau sayuran mentah yang tidak dicuci dengan bersih.
  3. Melakukan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit HIV-Aids yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
  4. Memeriksakan kondisi kekebalan tubuh terhadap infeksi toksoplasma, sebelum menikah atau sebelum hamil.
  5. Selalu memeriksakan hewan peliharaan ke dokter hewan agar tidak menderita toksoplasmosis.
  6. Jangan memberi makan hewan peliharaan dengan daging mentah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar