Senin, 06 Juni 2011

Plasenta Previa penyebab perdarahan saat hamil yang membahayakan nyawa ibu dan janin

Perdarahan selama kehamilan (perdarahan antepartum) merupakan salah satu masalah yang dikhawatirkan ibu hamil. Perdarahan bisa terjadi saat awal kehamilan hingga saat menjelang persalinan. Salah satu penyebab perdarahan yang membayahakan nyawa ibu hamil dan janin adalah peradarahan yang disebabkan kelainan letak ari-ari/plasenta. Pada suatu keadaan dimana letak plasenta berada pada posisi yang tidak normal /menutupi jalan lahir (mulut rahim/serviks) pada segmen bawah rahim pada kehamilan lebih dari 20 minggu dinamakan plasenta previa.
Jenis
Posisi plasenta pada plasenta previa dapat dibedakan menjadi 4, yaitu:
 1. plasenta previa total: plasenta menutupi total jalan lahir,
 2. plasenta previa parsial: plasenta menutupi sebagian mulut rahim
 3. plasenta marginalis: plasenta berada pada pinggir mulut rahim
 4. plasenta letak rendah: plasenta berada dekat dengan mulut rahim.

jenis plasenta previa Plasenta Previa penyebab perdarahan saat hamil yang membahayakan nyawa ibu dan janin
Keluhan
Keluhan adanya plasenta previa yang biasanya muncul adalah pendarahan dari kemaluan yang tidak terasa nyeri, darah berwarna merah segar, perut tidak tegang, tidak ada kontraksi, dan bila terjadi perdarahan banyak dapat menimbulkan syok dan anemia. Pada pemeriksaan ditemukan adanya kelainan letak janin, bagian terbawah (kepala atau bokong) tidak masuk panggul. Plasenta previa dipastikan dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG) atau dilakukan pemeriksaan dalam di atas meja operasi (PDMO).
usg plasenta previa Plasenta Previa penyebab perdarahan saat hamil yang membahayakan nyawa ibu dan janin
Penanganan
Apabila plasenta previa menutupi jalan lahir baik total maupun sebagian maka tindakan bedah sesar merupakan pilihan paling aman. Jika plasenta tidak menutupi mulut rahim (plasenta marginalis atau letak rendah) maka persalinan pervaginam bisa dilakukan selama tidak ada perdarahan banyak saat persalinan.  Masalah yang sering terjadi adalah jika terjadi  perdarahan saat janin belum cukup bulan (38 minggu) maka tindakan persalinan dapat dilakukan jika terjadi perdarahan berulang dan banyak. Maka umumnya dokter akan memberikan obat pematangan paru bagi janin. Apabila perdarahan berhenti maka dapat dilakukan tindakan konservatif (persalinan ditunggu hingga janin cukup bulan).

sumber : Dr.Prima Progestian, SPOG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar